Kamis, 13 Juni 2013

organisasi mahasiswa PMII STAIN Kediri


KOMUNIKASI ORGANISASI
Organisasi Kemahasiswaan
PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)
STAIN Kediri
Anggota Kelompok:
Sendhy Wuryaning Palupi      1151 2020 711 3003
Elin Femila Nuresti                 1151 2020 711 3008
Habib Mukhtar Sanjaya          1151 2020 711 3010
Ekky Angga Putra                  1151 2020 711 3015


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KAMPUS IV KEDIRI






DESKRIPSI
Profile PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)
PMII merupakan suatu wadah atau perkumpulan organisasi kemahasiswaan dengan label pergerakan yang bersifat islami dan memiliki tujuan diantaranya adalah :
      1.            Bertaqwa kepada Tuhan,
      2.            Berbudi luhur,
      3.            Berilmu,
      4.            Cakap, dan
      5.            Bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmu pengetahuannya.
PMII dapat diartikan pula sebagai pergerakan kemahasiswaan yang mendasarkan kepada agama Islam, cita-cita kemerdekaan dan laju perjalanan bangsa ini kedepan. Islam-Indonesia juga bisa dimakanai sebagai Islam yang bertransformasi ke ranah Nusantara/Indonesia, Islam lokal bukan Islam Arab secara persis, tapi nilai universalitas Islam atau prinsip nilai Islam yang bersinkretisme dengan budaya nusantara menjadi Islam Indonesia.
PMII STAIN KEDIRI                                                                                                               
PMII Sunan Ampel Kediri termasuk kegiatan organisasi kemahasiswaan ekstra kampus. Pada saat ini PMII memiliki jumlah anggota terbesar di STAIN Kediri disusul HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) , IBNU dan FPPI (Front Perjuangan Pemuda Indonesia). PMII dalam struktur rayon memiliki enam pengurus inti (ketua, sekertaris, bendahara, wakil ketua 1, wakil ketua 2, dan koordinator).







PENYAJIAN DATA
Tipe Organisasi
            Tipe organisasi pada PMII ini termasuk ke dalam Functional Organization sebab disusun berdasarkan sifat dan bermacam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.
Ciri-ciri Functional Organization :
      1.            Pembidangan tugas secara jelas dan tegas sesuai dengan jabatannya. Contoh: wakil ketua I bertanggung jawab pada bidang fakultatif dan pengkaderan, sedangkan wakil ketua II bertanggung pada bidang PHBI/PHBN dan wirausaha.
      2.            Dalam pelaksanaan tugas tidak terlalu banyak memerlukan koordinasi.
      3.            Pembagian unit organisasi didasarkan spesialisasi tugas
Iklim Organisasi
Iklim organisasi adalah suatu persepsi dari seseorang atau karyawan tentang organisasi dimana seseorang atau karyawan itu bekerja yang timbul karena kegiatan organisasi yang berpengaruh secara langsung terhadap perilaku anggotanya.
Jadi bertdasarkan pengertian diatas iklim organisasi yang ada di PMII STAIN  di bentuk berdasarkan proses- proses atau tahapan yang di lalui. Proses tersebut berfungsi untuk membentuk sikap para anggota organisasi PMII. Pada fase awal, mahasiswa baru yang masuk PMII berkutat pada proses observasi. Praktiknya, mereka membenamkan diri dalam berbagai aktivitas yang berorientasi kepada “penemuan” sesuatu yang baru. Adaptasi intensif menunjang pembentukan karakter organisatoris anggota baru PMII sebagai efek penyesuaian diri terhadap atmosfer organisasi kemahasiswaan yang memang berbeda jauh dengan iklim organisasi di lembaga pendidikan menengah atas, sebut saja Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Palang Merah Remaja (PMR), atau organ ekstra sekolah seperti pramuka. Di level organisasi kemahasiswaan, metodologi yang dipakai mengacu kepada student centered learning yang mendudukkan mahasiswa sebagai aktor utama (subjek) ketersambungan nafas kehidupan organisasi. Singkatnya, hidup-mati dan maju-mundurnya organisasi kemahasiswaan bertumpu pada kemandirian pikir para anggotanya. Di sinilah pentingnya peran kader struktural PMII dalam memfasilitasi anggota barunya supaya mereka menemukan idealitas “sesuatu yang dicari” di PMII melalui sistem kaderisasi formal (MAPABA, PKD, dan PKL), pendidikan nonformal (diskusi terencana, pelatihan sistematis, seminar, lokakarya terstruktur, pendelegasian ke forum-forum akademik) dan interaksi informal yang terkemas dalam nuansa yang jauh dari kesan ilmiah, namun tidak mengurangi substansi kaderisasi seperti silaturami ke rumah anggota baru atau alumni, jagongan ringan seputar problematika individu maupun organisasi, dll. Kombinasi apik dari ke tiga format kaderisasi tersebut harus didesain sedemikian rupa sehingga menarik minat anggota baru untuk berobservasi di PMII. Kaderisasi PMII pada hakekatnya adalah totalitas upaya-upaya yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan untuk membina dan mengembangkan potensi dzikir, pikir dan amal shaleh setiap insan pergerakan.Berikut penjelasan dari tahapan secara formal:
MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru)
Adalah `jenjang pengkaderan yang pertama, disamping penerimaan anggota baru, forum ini juga sebagai pengenalan PMII serta penanaman nilai (doktrinasi) dan idealisme sosial PMII. Sehingga ternanamnya keyakinan pada setiap individu bahwa organisasi yang paling tepat untuk mengembangkan diri dan memperjuangkan idealisme adalah PMII.

PKD (Pelatihan Kader Dasar)
Pada fase ini persoalan doktrinasi nilai-nilai dan misi PMII, penanaman loyalitas dan militansi, sehingga terciptanya keder mempunyai komitmen moral dan dasar-dasar kemampuan praksis untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Kepada kader juga diperkenalkan model gerakan, perinsip-prinsip dasar analisis sosial, dasar-dasar advokasi dengan segala macam bentuknya, serta dasar-dasar manajerial pengelolaan aktifitas dan gerakan. Output dari PKD adalah seorang kader pergerakan siap untuk terjun ke masyarakat.

PKL (Pelatihan Kader Lanjutan)
Tahapan ini merupakan fase spesifikasi untuk mengarahkan kader kepada kemampuan pengelolaan organisasi secara profesional oleh cabang.
Dengan pemahaman dan keyakinan terhadap nilai-nilai dan misi organisasi yang telah ditanamkan pada PKD, maka dalam PKL ini kader ditempa dan dikembangkan seluruh potensi dirinya untuk menjadi pemimpin yang mendasari sepenuhnya amanah kekholifahan dengan didukung kematangan leadership dan kemampuan menejerial. 
Aliran Komunikasi

                                 

Didalam pengurus cabang (kota) di kota kediri membawahi beberapa organisasi PMII di universitas se kotakedri, kemudian ada pengurus komisariat yang bertugas sebagai pengawas rayon, di Universitas STAIN itu sendiri ada 4 rayon, dimana tiap rayonnya membawahi beberapa jurusan.
Pengurus Rayon (Fakultas/Prodi) dalam masa kepengurusan berlangsung selama menjadi mahasiswa di semester 1-6, Ketika  masuk semester 7-8 Pengurus rayon akan diangkat menjadi pengurus komisariat (Pengurus Komisariat, Minimal harus menjadi pengurus rayon) dengan masa jabatan selama 1 tahun, ketika masuk semster 9-10 pengurus komisariat akan diangkat menjadi pengurus cabang (kota) dengan masa jabatan selama 1 tahun, setelah masa jabatan itu selesai pengurus cabang akan diangkat menjadi pengurus Koordinator cabang (provinsi) dengan masa 2 tahun jabatan, dan setelah masa jabatan pengurus koordinator cabang selesai kemudian akan di angkat menjadi pengurus besar di jakarta.
Rayon-rayon tersebut membawahi beberapa jurusan seperti;
Rayon Raden Syaid    : Ekonomi syariah, Hukum islam
Rayon Abraham          : Ahlak tassawuh, komunikasi islam, Tafsir hadis, Perbandingan Agama, Psikologi islam
Rayon Alkindy           : Bahasa Inggris
Rayon Abunawas        ; Bahasa Arab, Pendidikan agama islam
Pengurus Koordinator Cabang
PKC merupakan perwakilan PC di wilayah koordinasinya. Wilayah koordinasi PKC minimal satu Propinsi.
PKC dapat dibentuk manakala terdapat 2 cabang atau lebih dalam wilayah koordinasi.
PKC berkedudukan di Ibu kota Propinsi. Masa jabatan PKC adalah 2 (dua) tahun. PKC pengurusnya terdiri dari kader terbaik dari PC-PC dalam wilayah koordinasinya.
PKC terdiri dari: Ketua Umum, 3 Ketua, Sekretaris Umum, 3 Sekretaris, Bendahara dan 1Wakil Bendahara serta Biro-Biro.
Bidang – Bidang PKC : Bidang Internal, Bidang Eksternal dan Bidang Keagamaan. Bidangn
internal meliputi; Kaderisasi dan pengembangan sumber daya anggota, Pendayagunaan
potensi dan kelembagaan organisasi, Kajian pengembangan intelektual dan eksplorai
teknologi, serta Pemberdayaan ekonomi dan kelompok profesional.
Bidang ekternal meliputi; Hubungan dan komunikasi pemerintah dan kebijakan public,
Organisasi gerakan kepemudaan dan perguruan tinggi, Hubungan lintas agama dan
komunikasi informasi, Hubungan dan kerja sama LSM, serta Advokasi, HAM dan
lingkungan hidup.
Ketua umum PKC dipilih oleh Konferensi Koorcab. Ketua umum memilih Sekretaris Umum dan menyusun PKC selengkapnya, dibantu 6 (enam) orang formatur yang dipilih oleh Konkorcab dalam waktu selambatnya 3×24 jam.PKC baru syah setelah mendapat pengesahan dari PB PMII. Ketua Umum PKC tidak dapat dipilih kembali lebih dari satu Periode.
Ketua Umum KOPRI Wilayah merupakan anggota pleno PKC dan berhubungan koordinatifdengan Ketua Umum PKC dengan garis terputus-putus. Persyaratan Pengurus Koorcab :
Pendidikan formal kaderisasi minimal telah mengikuti PKL. Pernah aktif di kepengurusan cabang minimal satu periode. Mendapat rekomendasi dari cabang bersangkutan.
Membuat pernyataan bersedia aktif di pengurus Koorcab secara tertulis. PKC memiliki tugas dan wewenang: PKC melaksanakan dan mengembangkan kebijaksanaan tentang berbagai masalah organisasi di lingkungan koordinasinya. PKC berkewajiban melaksanakan AD/ART, keputusan kongres, keputusan Konkorcab, peraturan peraturan organisasi dan memperhatikan nasehat serta saran saran Mabinas/Mabinda PKC berkewajiban menyampaikan laporan kepada PB PMII 6 (enam) bulan sekali. Pelaporan yang disampaikan PKC meliputi, perkembangan jumlah anggota, aktivitas internal dan ekternal. Mekanisme pelaporan lebih lanjut akan ditentukan dalam Peraturan Organisasi.
Komunikasi kebawah Komunikasi kebawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah. Adapun jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan, antara lain :Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan Informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi Informasi mengenai kinerja pegawai Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas.
Adapun metode yang sering digunakan para atasan untuk menyampaikan informasi kepada bawahannyaantara lain :
- Tulisan (dapat berupa surat undangan kepada anggota-anggotanya ketika satu rayon hendak mengadakan acara)
- Lisan  (mungkin saat rapat/musyawarah anggota)


Teknologi yang digunakan
Pertama pada awal tahun 2009, alat komunikasi yang di gunakan dalam organisasi  PMII stain kediri, masih menggunakan surat untuk mengumpulkan anggotanya dan lama- kelamaan media surat mulai tergeser dengan teknologi hp, karena lebih mudah dan efisien. Dalam wawancara kami kemarin hp ini ternyata sangat berperan efektif untuk berkomunikasi para anggota organisasi. Misalnya dalam hal undangan menghadiri suatu acara. Dengan adanya handphone dapat mendukung penyampaian komunikasi menjadi lebih cepat kepada anggota di dalam organisasi, dapat mengetahui kegiatan apa yang sedang dikerjakan oleh antar anggota, mudah berkomunikasi jarak jauh serta koordinasi yang dilakukan jauh lebih efisien dari segi waktu. Sehingga untuk berkomunikasi dengan orang lain tidak harus selalu bertemu. Hal ini jelas berpengaruh pada kepemimpinan organisasi. Dengan berkomunikasi lewat handphone kepemimpinan tetap dapat dikoordinasikan dengan baik. Komunikasi diperlukan untuk mencapai efektifitas dalam suatu proses pelaksanaan kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manejemen konflik serta proses-proses organisasi lainnya. Selain itu komunikasi lewat handphone juga sebagai sarana untuk menyatukan arah dan pandangan serta pikiran antara pimpinan dan bawahan. Dengan adanya komunikasi bawahan dapat memperoleh informasi dan petunjuk yang jelas sehingga tidak menimbulkan keraguan dan kesalah pahaman. Organisasi PMII  mempunyai Blog yakni © PMII SUNAN AMPEL STAIN KEDIRI.  
Manfaat blog bagi PMII
1.   Mudahnya menyampaikan informasi seperti: agenda pertemuan, kasus yang sedang terjadi, penyelesaian kasus, situasi nasional,survey nasional, kegiatan amal dan banyak lagi. Bagi anggota khususnya anggota yang berada di luar kota.
2. Mudahnya anggota memberikan masukan,pendapat komentar dan juga kritik yang dapat membangunorganisasi.
Adapun kerugian yang mungkin terjadi  seperti:
1. Semakin malasnya anggota hadir dalam setiap pertemuan karena mudahnya informasi yang didapat dari blog tersebut.
2. Rencana/informasi yang seharusnya tidak diketahui oleh pihak lain.
Organisasi PMII STAIN KEDIRI juga mempuyai akun facebook KOMISARIAT SUNAN AMPEL KEDIRI manfaatnya pun seperti blog, sebagai sarana untuk tukar informasi antara anggota, dari media facebook juga dipergunakan sebagai ajang silaturohmi anggota, agar kekompakan antar individu tetap terjaga.
Konflik dan Resolusi
Dalam organisasi ini conflict resolution yang dipakai umumnya confrontation and negotiation yaitu mempertemukan dan melakukan negoisasi terhadap pihak-pihak yang bertikai untuk mencari penyelesaian yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Konflik yang terjadi di PMII ada yang bersifat internal maupun eksternal bahkan ada yang disengaja atau dengan kata lain sudah disetting oleh pengurus inti untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran di masing-masing anggota sehingga terciptalah kebersamaan antar anggota, sikap kritis dalam memandang suatu realita, dan keberanian dalam mengungkapkan pendapat yang bertanggung jawab. Konflik internal yang terjadi dalam organisasi ini biasanya terjadi ketidak senangan antar individu. Konflik ini diselesaikan dengan cara dialog antar individu dari masing-masing pihak untuk diperoleh fakta yang objektif, kemudian dari pihak yang berkonflik dipertemukan dan dicari penyelesainnya bersama sehingga dihasilkan kesepakatan yang tidak merugikan maupun memberatkan dari masing-masing pihak. Konflik eksternal biasanya masalah perebutan anggota baru atau perebutan kekuasaan atau posisi penting di kampus. Konflik tersebut diselesaikan dengan cara kedua belah pihak dipertemukan dalam sebuah forum dan diselesaikan secara kekeluargaan dengan mengambil solusi bersama.
Teamwork dan Dinamika Kelompok
Dalam organisasi modern Teamwork merupakan suatu cara untuk menggerakkan organisasi. Tim telah menjadi struktur dasar di mana pekerjaan dilakukan dalam organization.
 PMII STAIN kediri, Team Work dilaksanakan berdasarkan atau mengikuti struktur organisasi yang ada agar organisasi tetap berjalan stabil dengan adanya sistem tersebut, pembagian kerja di sesuaikan dengan jabatan tiap orang dan di dalam organisasi ini tidak ada jabatan yang rangkap agar dapat fokus dalam menjalankan Perannya. Dan untuk menjadikan tim yang solid, ada beberapa usaha yang di lakukan oleh para pengurus kader , yang selama ini di lakukan adalah melakukan out bond, dan out bond juga berfungsi untuk dapat merekatkan rasa kekeluargaan, kemudian ada kegiatan diskusi yang dilakukan oleh seluruh anggota Rayon seminggu sekali, Diskusi dilakukan untuk membahas program kegiatan yang akan di laksanakan. Karena sebelum menjadi anggota ada proses pengkaderan dan penanaman ideologi, maka hal tersebut dijadikan sebagai motivasi untuk menjadi teamwork yang kuat dengan ideologi yang telah ditanamkan. Menganalisis berdasarkan ungkapan Ketua Komisariat PMII Sunan ampel STAIN kediri Teamwork yang ada di Organisasi tersebut sangat bagus, semua kegiatan yang di lakukan oleh Organisasi di kerjakan secara profesional, berdasarkan tugas dan peranannya masing- masing. Ideologipun di pegang teguh olaeh semua anggota termasuk Ketua Organisasi agar Visi dan missi dari PMII Sunan Ampel kediri dapat terwujud.
Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan sistem keyakinan dan nilai yang dimiliki bersama dan membimbing perilaku.
Level Budaya Organisasi :
1.      Observable culture (budaya yang terlihat) :
a.       Artefak : tempat khusus yang dijadikan sebagai kantor sekertariat.
b.      Ritus : mengadakan forum diskusi seminggu tiga kali, dan pelatihan setiap 3 bulan sekali (jurnalistik dan kewirausahaan.
2.      Shared Value (nilai-nilai yang dimiliki bersama) :
Visi
a.       Keislaman:inklusif, toleran dan moderat
b.      Kebangsaan: demokratis, toleran dan keadilan
Misi
a.       Pengemban misi intelektual berkewajiban dan bertanggung jawab
b.      Mengemban komitmen keislaman dan ke Indonesiaan demi meningkatkan harkat dan martabat umat manusia dan membebaskan bangsa Indonesia dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan baik spiritual maupun material dalam segala bentuk.
3.      Common assumption (asumsi-asumsi dasar) :
a.       Menjujung tinggi rasa kekeluargaan dalam organisasi
b.      Apabila ada konflik diselesaikan secara musyawarah
PMII berbeda dengan organisasi kemahasiswaan lainnya adalah paradigma yang dipakai yaitu paradigma kritis-transformatif sebagai pijakan gerakan organisasi. Paradigma tersebut dipakai untuk mengidealkan sebuah perubahan dari semua level dimensi kehidupan masyarakat (ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dll) secara bersama-sama. Selain itu PMII memiliki beberapa alasan mengapa paradigma kritis-transformatif yang dipakai diantaranya adalah :
      1.            Masyarakat Indonesia yang merupakan masyarakat majemuk, beragam baik dari segi etnis, tradisi, kultur, maupun kepercayaan. Kondisi tersebut sangat tepat apabila menggunakan paradigma ini karena memberi tempat yang sama bagi setiap individu untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki secara maksimal.
      2.            Masyarakat Indonesia saat ini terbelenggu bahkan diarahkan pada satu titik yaitu budaya massa kapitalisme dan pola pikir postivistik modern. Pemikiran ini telah menjadi ideologi yang mengharuskan semua orang untuk mengikatkan diri padanya, karena jika tidak akan terpinggirkan bahkan ditinggalkan sehingga keberadaan dari diri mereka tidak mendapatkan pengakuan.
Paradigma Kritis yang dipakai oleh PMII didorong oleh spirit religiousitas dalam melakukan kritik dan pembebasan. Jika hal tersebut diterapkan maka kehidupan keagamaan akan bisa berjalan dinamis dan kultur demokrasi akan terbentuk dengan baik.
Analisis Individu dan Sistem
a.       Individu
Tiap individu berkomunikasi dengan baik karena adanya program pelatihan yang melatih kekompakan tim.

b.      Sistem
Berjalan dengan baik karena adanya pembagian kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Analisa
Berdasarkan hasil survey lapangan yang kami lakukan atas 8 aspek diatas, kami menilai bahwa Organisasi PMII Sunan Ampel STAIN dapat berjalan stabil karena mereka konsisten dalam melaksanakan aturan, tugas, serta perannya masing- masing. Mereka konsisten dalam menjalankan ideologi yang di anut, dan tugas- tugas yang ada di jalankan sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan. Selanjutnya PMII Sunan ampel STAIN sangat bagus dalam memenejemen konflik untuk keberlangsungan organisasi yang stabil. Konflik diselesaikan dengan cara kekeluargaan dengan berkumpul bersama sambil ngopi  merupakan sebuah penyelesaian yang tepat. Kemudian Iklim yang tercipta di Organisasi tersebut menjadikan anggota di dalamnya merasa nyaman dalam menjalankan aktifitas di dalamnya.

 Dokumentasi
dokumen kegiatan MAPABA
dokumen kegiatan BAKSOS
kegiatan diskusi
aksi PMII Sunan Ampel di gedung DPRD
suasana aksi di depan gedung DPRD
dokumen kegiatan outbond anggota PMII
 
suasana interview dengan pengurus
foto bersama pengurus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar